Pengaruh Media Sosial, Persepsi Penyembuhan, dan Perilaku Self-Medication terhadap Terjadinya Akne Vulgaris

  • Joice Sonya Gani Panjaitan Universitas HKBP Nommensen
  • Suhartomi Suhartomi Universitas Prima Indonesia
  • Rudyn Raymond Panjaitan Universitas HKBP Nommensen
Keywords: Sosial Media, Self Medication, Akne Vulgaris, Mahasiswa, Persepsi kesembuhan, social media, self-medication, acne vulgaris, college student, perception of recovery

Abstract

Latar belakang: Akne vulgaris sebagai suatu bentuk peradangan kronis pada kelanjar sebasea yang dapat terjadai pada kelompok usia produktif terutama mahasiswa. Pada era digitalisasi saat ini, aksestabilitas media sosial yang mudah dan cepat berkontribusi dalam peningkatan perilaku self medication.

Tujuan: Untuk menganalisis hubungan paparan media sosial, perilaku swamedikasi, dan persepsi kesembuhan swamedikasi terhadap kejadian akne vulgaris.

Metode: Penelitian obervasional ini menggunakan model case-control pada sekitar 190 orang mahasiswa maupun mahasiswi di Program Studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran, Universitas HKBP Nommensen yang dipilih melalui simple random sampling. Variabel penelitian yang diukur dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, paparan media sosial, Self-Medication, serta persepsi kesembuhan. Analisa data dalam penelitian ini diawali dengan analisa statistic deskriptid, kemudian diikuri dengan chi square dan data penelitian yang memiliki hubungan yang secara statistic signfikan pada chi square kemudian dimasukan dalam model regresi logistic.

Hasil: Paparan sosial media (Nilai P: 0.020; Unadjusted OR [IK95%]:2.357 [1.132-4.909]; Adjusted OR [IK95%]: 0.577 [0.262-1.270]), perilaku self medication (Nilai P: 0.001; Unadjusted OR [IK95%]: 3.272 [1.630-6.569]; Adjusted OR [IK95%]: 0.497 [0.175-1.414]), dan persepsi kesembuhan swamedikasi (Nilai P: 0.001; Unadjusted OR [IK95%]: 2.773 [1.509-5.099]; Adjusted OR [IK95%]: 0.633 [0.246-1.629]) secara terpisah menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap terjadinya akne vulgaris. Namun, ketiga faktor tersebut tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap terjadinya akne vulgaris pada model regresi logistic

References

1. Salamzadeh J, Torabi Kachousangi S, Hamzelou S, Naderi S, Daneshvar E. Medication adherence and its possible associated factors in patients with acne vulgaris: A cross-sectional study of 200 patients in Iran. Dermatol Ther. 2020;33(6).
2. Gürok NG. The correlation between ABO blood types and acne vulgaris severity. J Cosmet Dermatol. 2023;22(8):2318–23.
3. Sinaga F, Panjaitan JSG, Sembiring S. Gambaran pemakaian kosmetik pada pasien akne vulgaris di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Royal Prima dan Murni Teguh Memorial Hospital Kota Medan. Nommensen J Med. 2022;8(1):10–3.
4. Panjaitan JS. Hubungan Antara Penggunaan Kosmetik Terhadap Terjadinya Akne Vulgaris di Poliklinik Kulit Kelamin Royal Prima dan Murni Teguh Memorial Hospital Kota Medan. Nommensen J Med. 2020;6(1):22–5.
5. Yousaf A, Hagen R, Delaney E, Davis S, Zinn Z. The influence of social media on acne treatment: A cross-sectional survey. Pediatr Dermatol. 2020;37(2):301–4.
6. Ward S, Rojek N. Acne information on Instagram: Quality of content and the role of Dermatologists on social media. J drugs dermatology. 2022;21(3):333–5.
7. Heng AHS, Say YH, Sio YY, Ng YT, Chew FT. Epidemiological Risk Factors Associated with Acne Vulgaris Presentation, Severity, and Scarring in a Singapore Chinese Population: A Cross-Sectional Study. Dermatology. 2021;
8. Alrabiah Z, Arafah A, Rehman MU, Babelghaith SD, Syed W, Alrashidi FK, et al. Prevalence and self-medication for acne among students of Health-Related Science Colleges at King Saud University in Riyadh Region Saudi Arabia. Med. 2023;59(1):22–4.
9. Rizqi SA, Yuliandani AAI, Yudheansyah WR, Emirsyalnuary E, Andini K, Sari TS, et al. Pemilihan produk anti acne di media sosial pada remaja di beberapa kota/kabupaten di Indonesia. J Farm Komunitas. 2022;9(1):38–43.
10. Sastroasmoro S. Pemilihan Subyek Penelitian. In: Sastroasmoro S, Ismael S, editor. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-5. Jakarta: Sagung Seto; 2016. hal. 88–103.
11. Madiyono B, Mz SM, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan Besar Sampel. In: Sastroasmoro S, Ismael S, editor. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi KE-5. Jakarta: Sagung Seto; 2016. hal. 352–87.
12. Santoso S. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. 2019.
13. Santoso S. Menguasai Statistik dengan SPSS 25. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2018.
14. Widiana IGR. Aplikasi Statistik pada Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC; 2015. 72–75 hal.
15. Rahmana PN, Putri N DA, Damariswara R. Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Sebagai Media Edukasi Di Era Generasi Z. Akad J Teknol Pendidik. 2022;11(02):404–5.
16. Reddy PS, DeBord LC, Gupta R, Kapadia P, Mohanty A, Dao H. Antibiotics for acne vulgaris: using instagram to seek insight into the patient perspective. J Dermatolog Treat. 2021;32(2):188–92.
Published
2025-08-05
How to Cite
Panjaitan, J., Suhartomi, S., & Panjaitan, R. (2025). Pengaruh Media Sosial, Persepsi Penyembuhan, dan Perilaku Self-Medication terhadap Terjadinya Akne Vulgaris. Nommensen Journal of Medicine, 11(1), 14-18. https://doi.org/https://doi.org/10.36655/njm.v11i1.1937