PENGARUH UMUR TELUR TETAS TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT DOQ BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur telur tetas terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas DOQ burung puyuh. Penelitian ini dilaksanakan di Simalingkar A, Kecamatan Medan Tuntungan. Penelitian ini menggunakan 1 unit mesin tetas dengan kapasitas 200 butir, egg tray untuk tempat telur, candler untuk meneropong, lampu pijar 25 watt sebanyak 8 buah, thermometer dan hygrometer untuk mengukur suhu dan kelembaban, alat tulis untuk menulis data, timbangan digital dengan kapasitas 500 gr dengan ketelitian 0,01 gr untuk menimbang telur dan DOQ. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P1 = Umur telur tetas 2 hari, P2 = Umur telur tetas 4 hari, P3 = Umur telur tetas 6 hari, P4 = Umur telur tetas 8 hari setiap perlakuan diulang 5 kali terdiri dari 10 butir telur tetas. Parameter yang diamati adalah fertilitas, daya tetas, dan bobot DOQ burung puyuh. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan (ANOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh umur telur tetas terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas DOQ burung puyuh umur telur tetas berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap fertilitas dan bobot DOQ telur burung puyuh.
References
Adeyanu, T.M., S.S. Abiola, J.A. Adegbite, and S.A. Adeyanju. 2014. Effect of egg size on hatchability of Japanese quail (Coturnix-Coturnix Japonica) of japanese quail. Journal of Emerging Trends in Engineering and Applied Sciences (JETEAS).
Anonim. 2009. Menetaskan Telur. Modul 15 pada semester ganjil. VEDCA Cianjur Jawa Barat.
Astomo, W., Septinova, D., & Kurtini, T. (2016). Pengaruh Sex Ratio Ayam Arab terhadap Fertilitas, Daya tetas, dan Bobot tetas. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(1), 6-12.
Dudusola, I.O. 2013. The effect of Parental Age and Egg Weight on Fertility, Hatchability and Day-old chick Weight of Japanese Quail (Cortunix cortunix japonica). Journal of Agricultural Sciences.
Herlina dan Mulyantono, 2002. Bisnis Puyuh juga bertumpu pada DKI. Majalah Poultry Indonesia. Edisi Juli.
Iriyanti, N., Zuprizal, T. Yuwanta, dan S. Keman. 2007. Penggunaan vitamin E dalam pakan terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot. Animal Production.
King“ori, A.M. 2011. Reviem of the factors that influence egg fertility and hachability in Poultry. Int. J.Poult. Sci. 10: 483-492.
Lentner, M. and T. Bishop. 1986. Experimental Design and Analysis. Valey Book Company. Blacksburg
Listyowati, E. dan Roospitasari, K. 2003. Tata Laksana Budidaya Puyuh Secara Komersil. Penebar Swadaya. Jakarta.
Melati. 2012. Studi Kompratif Sifat Mutu dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras. Hasil Penelitian. Bul. T & 1ndwb. l P m, Vd. V no. 3. Tir. 1994.
North and Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual, New York.
Paimin B. F. 1992. Membuat dan Mengelola Mesin Tetas. Edisi III. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta
Purnomo, R.A.C. 2004. Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-Ukuran Tubuh Ayam Pelung Betina Dewasa. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Sumedang. 56 hlm.
Rahayu, H. S. 2005. Kualitas Telur Tetas Ayam Kampung dengan Waktu Pengulangan Inseminasi Buatan Yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institusi Pertanian Bogor. Bogor.
Sarwono A. 2007. Pengaruh Penambahan Probiotik Pada Pakan Puyuh Terhadap Kadar Amonia dan Sulfida Faeces Serta Produktivitas Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Laporan Penelitian Yogyakarta: DIKS UGM.
Seker I., S. Kul and M. Bayraktar. 2004. Effects of Parental Age and Hatching Egg Weight of Japanese Quails on Hatchability and chick Weight. Int. J. Poult. Sci. 3: 259-265.
Sinabutar, M.2009. Pengaruh Frekuensi Inseminasi Buatan Terhadap Daya Tetas Telur Itik Lokal yang di Inseminasi Buatan dengan Semen Entok. [Skripsi]. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan
Sudaryani, T. Santoso. 2003. Pembibitan Ayam Ras.Penebar Swadaya, Jakarta.