Nommensen Journal of Medicine

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen

Thu, 29 Feb 2024 13:42:13 +0700

Background: The state of poor sleep is often experienced by everyone, especially among students. Medicine is one of the fields of education with high level of stress because students are required to adapt to various heavy and unsettled academic routines such as class assignments, class changes, breaks, independent study, and other academic activities. There are several ways that can be done to improve the quality of sleep, one of which is by doing physical activity.

Objective: This study aims to determine the association between physical activity and sleep quality in students of Medical Faculty, Universitas HKBP Nommensen.

Methods: This study was analytic study with a cross-sectional design. The instruments in study were the international physical activity questionnaire (IPAQ) and the Pittsburgh sleep quality index (PSQI). The sample in this study were 104 students from the Medical Faculty of Universitas HKBP Nommensen. The sampling technique in this study used purposive sampling method.

Results: In this study, majority of respondents were active 58,7% and had good sleep quality 62,5%. The association between physical activity and sleep quality was analyzed by Chi-Square test and found p = 0,438.

Conclusion: There is no relationship between physical activity and sleep quality for students of the Faculty of Medicine, University of HKBP Nommensen.

Keywords: Physical activity, sleep quality, Medical

Gagal Jantung Akut di Unit Gawat Darurat: Apa yang Harus Kita Lakukan?

Sidhi Laksono, Danisa Oktaverina — Thu, 29 Feb 2024 13:44:47 +0700

Latar Belakang: Gagal jantung akut merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di unit gawat darurat. Gagal jantung akut didefinisikan serangan cepat dari tanda baru atau memburuknya suatu tanda gejala pada gagal jantung. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk tinjauan pustaka mengenai diagnosis dan tata laksana gagal jantung akut di instalasi gawat darurat.
Metode: Metode penulisan artikel ini adalah penelusuran menggunakan Google Scholar mencari topik yang sesuai dengan diagnosis dan tata laksana gagal jantung akut.
Hasil: Didapatkan 23 artikel yang berhubungan dengan penanganan AHF di IGD. Empat artikel berbahasa Indonesia dan 19 artikel berbahasa Inggris. Dari 23 artikel tersebut dapat dibagi menjadi definisi, diagnosis, manajemen atau tata laksana, serta tindakan penanganan AHF di IGD. Kemudian dilakukan pengelompokan sub bab dalam pembahasan tinjauan pustaka ini.
Kesimpulan: Kondisi gagal jantung akut mengancam kehidupan dan harus ditangani dengan segera. Diagnosis mungkin tidak langsung dan kadang-kadang sulit pada pasien yang tidak dapat dibedakan. Namun, evaluasi dan diagnosis yang cepat penting untuk manajemen yang optimal dari gagal jantung akut. Dalam pembahasan ini, meninjau banyak aspek dalam mendiagnosis, mengobati, serta evaluasi pasien gagal jantung akut di unit gawat darurat. Evaluasi tersebut tidak hanya saat pasien sedang serangan saja, tetapi sebagai seleksi dan pengamatan atau monitor yang tepat untuk terapi serta mencegah kasus rawat kembali di rumah sakit.

Hubungan Jumlah Leukosit dan Trombosit terhadap Lama Rawat Inap Pasien Demam Berdarah Dengue Anak di RSUD Drs. H. Amri Tambunan Deli Serdang

Okto Marpaung, Irma Jayanti, Rini A C Saragih — Thu, 29 Feb 2024 13:46:34 +0700

ABSTRACT

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus, characterized by leukopenia and thrombocytopenia. In patients with DHF, when the platelets are <100,000, the Hb and Ht increase and the platelets normal or decrease; the patient must be hospitalized.

Objective: To determine the relationship between the number of leukocytes and platelets on the duration of stay of pediatric DHF patients.

Methods: This study used an observational analytic research design with a cross-sectional design in September 2022. Data collection was only done once and used secondary data from patients' medical records at Drs. H. Amri Tambunan Deli Serdang. A total of 56 medical records were obtained using the purposive sampling technique.

Results: Based on gender, 32 people (57.1%) were male, the majority aged 11-17 years were 31 people (55.4%), and in BMI malnutrition, there were 28 people (50.0%)). Based on the leukocyte count of ≤ 5,000 cells/µL in 37 people (66.1%), while the platelet count was <100,000 cells/µL in 32 people (57.1%), and length of stay > 4 days totaled 39 people (69.6%). Spearman's correlation test results were obtained (p=0.318) for the variable leukocyte count and got (p=0.047) for the variable platelet count. The number of leukocytes did not significantly correlate with the length of stay of DHF children. In contrast, the number of platelets correlate considerably with the duration of stay of children with DHF.

Conclusion: There is no significant correlation between the number of leukocytes and the length of stay of pediatric DHF patients, while there is a significant correlation between the number of platelets and the duration of stay of pediatric DHF patients.

Keywords: DHF in Children, Leukocytes, Platelets, Length of Hospitalization

Akupresur PC6 terhadap CINV Pasien Kanker dengan Kemoterapi dalam Layanan Dokter Keluarga

Hendrik - Hendrik, Marshell Timotius Handoko, shiley moningkey — Thu, 29 Feb 2024 13:51:02 +0700

Pendahuluan : Kanker telah menjadi bagian dari masalah kesehatan global yang paling penting. kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker yang ada tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien seperti mual dan muntah sehingga mencari pelayanan di fasilitas primer. Penerapan pelayanan kedokteran keluarga berbasis EBM seperti Stimulasi titik akupuntur dengan akupresur dipercaya dapat mengurangi keluhan mual muntah akibat kemeterapi. Tujuan dari evidence based case report (EBCR) ini adalah untuk melihat apakah penggunaan akupresur dapat mengatasi mual muntah akibat kemoterapi. Metode : pencarian literatur dilakukan pada PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect. Setelah literatur ditemukan, evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuisioner telaah kritis. Hasil : dari tiga database di temukan 7 artikel yang dilanjutkan untuk telaah kritis. akupresure titik PC 6 menunjukkan penurunan terhadap mual dan muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi. Akupresure titik PC 6 dapat direkomendasi pada layanan primer jika pasien masih mengalami mual muntah walaupun sudah terdapat pemberian obat antimuntah berhubung lokasinya yang mudah ditemukan dibanding titik akupresure yang lain

Keyword : akupresur , CINV, PC 6 , neiguan.

Efek Parakrin Sel Punca Mesenkimal pada Kultur In-Vitro

Christine Verawaty Sibuea, Ervina Julien Sitanggang, Ade Pryta Simaremare — Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0700

Background: MSC, IL-10, TNF-a, IFN-g, PGE2. Background: The high proliferation and differentiation capabilities, paracrine effects and immunomodulatory functions of Mesencymal Stem Cells (MSCs) have been utilized in cellular therapy approaches for infectious and degenerative diseases in the last decade. Paracrine effects MSCs contain growth factors and cytokines, including IL-10, TNF-a, IFN-g and PGE2. There are still debates regarding the role and performance of the levels of paracrine effects of MSCs IL-10, TNF-a, IFN-g and PGE2, so it is necessary to have a model of the performance of these paracrine effects.

Objective: To determine the levels of IL-10, TNF-a, IFN-g and PGE2 in basal in-vitro culture conditions, which can be used as a model for MSC immunomodulatory performance.

Methods: This research is an in-vitro culture study of MSCs in basal conditions. MSCs were cultured for 21 days and levels of IL-10, TNF-a, IFN-g and PGE2 were examined on the 7th, 14th and 21st days in the culture medium, using the ELISA method.

Results: IL-20 was not found in the culture medium until the 21st day, meanwhile TNF-a levels continued to increase until the 21st day. IFN-g was only found on day 7 of culture. PGE2 levels were found to be the highest secreted among the cytokines analyzed, but were not found on day 21.

Conclusion: Paracrine effects secreted by MSCs in basal culture conditions due as a response to cell damage that occurs during the duration of culture. The paracrine effects of MSCs can influence each other, so that there can be suppression or induction of secretion of paracrine effects.

Keywords: MSC, IL-10, TNF-a, IFN-g, PGE2.

Abstrak

Latar belakang: Kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang tinggi, efek parakrin serta fungsi imunomudulator Mesencymal Stem Cells (MSCs) dimanfaatkan dalam pendekatan terapi seluler penyakit infeksi dan degeneratif dalam dekade terakhir. Efek parakrin MSCs mengandung growth factor dan sitokin, diantaranya IL-10, TNF-a, IFN-g dan PGE2. Banyak perbedaan pendapat tentang peran dan gambaran kadar efek parakrin MSCs IL-10, TNF-a, IFN-g dan PGE2 sehingga diperlukan adanya model gambaran efek parakrin tersebut.

Tujuan: Mengetahui kadar IL-10, TNF-a, PGE2 dan IFN-g pada kondisi basal kultur in-vitro, yang dapat digunakan sebagai model gambaran imunomodulator MSC.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kultur in-vitro MSCs pada kondisi basal. MSCs dikultur selama 21 hari dan dilakukan pemeriksaan kadar IL-10, TNF-a, PGE2 dan IFN-g pada hari ke-7, ke-14 dan ke-21 pada medium kultur, dengan menggunakan metode ELISA.

Hasil: IL-20 tidak ditemukan pada medium kultur hingga hari ke-21, sedangkan kadar TNF-a semakin meningkat hingga hari ke-21. IFN-g hanya ditemukan pada kultur hari ke-7. Kadar PGE2 ditemukan paling tinggi disekresikan diantara sitokin yang dianalisa, tetapi tidak ditemukan pada hari ke-21.

Kesimpulan: Efek parakrin disekresikan MSC pada kultur kondis basal sebagai respon kerusakan sel yang terjadi selama durasi kultur. Efek parakrin MSC dapat saling mempengaruhi, sehingga dapat terjadi supresi atau induksi sekresi efek parakrin.

Kata Kunci: MSC, IL-10, TNF-a, IFN-g, PGE2.