https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/agrivisi/issue/feedAGRIVISI Journal of Agricultural Sciences (AJAS)2025-07-31T06:04:03+07:00Jurnal Agrivisijurnalagrivisi@uhn.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Sciences) </p>https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/agrivisi/article/view/1712Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kelapa Sawit Rakyat Di Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu2025-06-13T21:42:01+07:00Destri Nugrahni Halawadestrihalawa@gmail.comAmabell M. A. Girsangamabel@uhn.ac.idHerni Sasnyta K. Sihitehenny@uhn.ac.idHotden Leonardo Nainggolanhotdennainggolan@uhn.ac.id<p>Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang sangat penting di seluruh dunia dan mampu menghasilkan berbagai produk untuk industri makanan, bahan kimia, kosmetik, serta bahan baku untuk industri berat dan ringan, biodiesel, dan lainnya. Bagi masyarakat di desa, usaha pertanian rakyat adalah pilihan untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga. Bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani kelapa sawit rakyat dan tingkat kemiskinan petani di Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pada penelitian ini data yang digunakan berupa data primer dan sekunder dengan menganalisis data menggunakan metode analisis pendapatan dan menggunakan metode Sajogyo (1997) yang menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani kelapa sawit rakyat. Berdasarkan hasil penelitian maka tingkat pendapatan usahatani kelapa sawit di Kecamatan Kualuh Selatan sebesar Rp42.994.008/tahun dengan rata-rata produksi/ tahun 38.860 kg dengan rata-rata harga jual Rp1.478/kg, dan tingkat kemiskinan petani kelapa sawit setara harga beras di Kecamatan Kualuh Selatan terbagi 2 kelompok yaitu yang tergolong nyaris miskin sebanyak10 kk dan miskin 20 kk dengan keseluruhan rata-rata pengeluaran 555 kg per kapita/tahun setara harga beras (Kg) yaitu dapat dikatakan golongan cukup. Petani diharapkan mampu mempertahankan hasil produksinya, meningkatkan produksi pertanian kelapa sawit dan kesejahteraan petani.</p>2025-06-13T21:30:05+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/agrivisi/article/view/1686Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Usahatani Di Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba2025-06-13T21:47:22+07:00Hotden Leonardo Nainggolanhotdennainggolan@uhn.ac.idWelly Hotmian Siraithotmian@uhn.ac.idJongkers TampubolonJongkers@uhn.ac.id<p>Komoditi jagung menjadi komodii penting di daerah penelitian selain padi sawah dan kopi<strong>. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan efisiensi usahatani jagung dan untuk menganalisis tingkat pendapatan diluar usahatani jagung di Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 30 responden dan diangab dapat mewakili populasi dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dan di analisis secara deskriptif, dengan analisis biaya dan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Lumbajulu Kabupaten Toba, dapat disimpulkan; a) Rata-rata pendapatan usahatani jagung yang diperoleh petani didaerah penelitian adalah Rp.18,637,469/ tahun; b) Efisiesi usahatani jagung di Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba sebesar 2,51 atau>1 yang artinya layak dikembangkan; c) Pendapatan usahatani lainnya yaitu usahatani kopi, padi, jahe adalah sebesar Rp 26,177,253/ tahun; d) Kontribusi usahatani jagung terhadap total pendapatan usahatani dilokasi penelitian adalah 41,59%. Berdasarkan kesimpulan disarankan; a) agar pemerintah Kecamatan Lumban Julu memperhatikan petani dengan melakukan penyuluhan agar petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahataninya; b) Agar pemerintah setempat juga melakukan penyuluhan bagi petani terkait dengan pemanfaatan teknologi usahatani sehingga pengelolaan usahatani menjadi efisien; c) agar petani petani jagung di Kecamatan Lumban Julu lebih memperhatikan penggunaan dosis pupuk dan penggunaan pestisida yang tepat, penggunaan bibit unggul serta penggunaan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani secara berkelanjutan</p>2025-06-13T21:45:39+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/agrivisi/article/view/1793Pengaruh Eco-Enzyme Terhadap Nilai pH Larutan Hara Dalam Budidaya Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.) Secara Hidroponik Sumbu2025-06-13T21:54:53+07:00Benedicta Lamria Siregarbenedictasiregar18@gmail.comRexi Sebastian Siallaganrexisebastian63@gmail.comBambang Mahmudibambangmahmudi@uhn.ac.idSixtus Hutauruksictushoetaoeroek@gmail.com<p><em>Eco-enzyme</em> berpotensi dimanfaatkan sebagai nutrisi pada budidaya hidroponik. Salah satu faktor penting dalam sistem hidroponik adalah pH, yang berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh <em>eco-enzyme</em> terhadap nilai pH larutan nutrisi pada hidroponik sumbu. Penelitian dilakukan pada 4 taraf konsentrasi <em>eco-enzyme</em> yaitu 0, 5, 10, dan 15 ml/liter air yang dikombinasikan dengan 3 taraf konsentrasi AB Mix yaitu 5, 10, dan 15 ml/liter air. . Nilai pH diukur pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 setelah pindah tanam. Berat total sawi pagoda diamati untuk mengetahui hubungan antara pH dan produksi. Konsentrasi <em>eco-enzyme</em> dan AB Mix cenderung mempengaruhi nilai pH larutan nutrisi, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil tanaman sawi pagoda (<em>Brassica narinosa</em> L.). Nilai pH pada konsentrasi AB Mix 10 dan 15 ml/l air serta pada perlakuan tanpa eco-enzyme merupakan nilai pH larutan nutrisi yang tepat untuk perkembangan tanaman. Peningkatan konsentrasi <em>eco-enzyme</em> cenderung meningkatkan pH larutan hidroponik, dimana ketersediaan nutrisi untuk serapan tanaman pada pH di atas 7 mungkin terbatas karena pengendapan garam yang tidak larut dan tidak tersedia. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan <em>eco-enzyme</em> sebagai sumber nutrisi dalam budidaya hidroponik.</p>2025-06-13T21:52:40+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/agrivisi/article/view/1944The Effect of Boiler Ash and Cow Manure Dosages on the Growth of Baby Corn (Zea mays saccaratha L.) on Ultisol of Simalingkar2025-07-31T06:04:03+07:00Elisabeth Sri Pujiastutielisabeth.pujiastuti@uhn.ac.idEca Sessaria Sipahutarpuji_purba@yahoo.comParlindungan Lumbanrajaparlindungan_lumbanraja@yahoo.comJuli Ritha Tariganjtarigan@yahoo.com<p><em>To study the effect of boiler ash and cow manure dosages and their interaction on the growth of baby corn (</em><em>Zea mays saccaratha L.), research was carried out from March to May 2024 on Ultisol of Simalingkar in Medan, Indonesia. The research used a Factorial Randomized Block Design consisting of two factors, namely: boiler ash dosage consisting of four levels, namely B0 = 0 tons/hectare, B1 = 1.25 tons/hectare, B2 = 2.5 tons/hectare and B3 = 3.75 tons/hectare, and cow manure dosage consisting of three levels, namely S0 = 0 tons/ha, S1 = 20 tons/ha, and S2 = 30 tons/ha. The parameters observed were: plant height, number of leaves and stem diameter at 2, 3 and 4 WAP. The results showed that the dosage of boiler ash and its interaction with the dosage of cow manure had no significant effect on all growth variables at each age of observation, while the dosage of cow manure had a significant effect on the number of leaves and stem diameter at the age of 3 WAP, but had no significant effect on plant height at the ages of 2, 3 and 4 WAP and on the number of leaves and stem diameter at the age of 2 and 4 WAP. The relationship between the dosage of cow manure and the number of leaves and stem diameter at 3 WAP were in a positive linear form, respectively. The interaction of boiler ash dosage and cow manure dosage had a significant effect on plant stem diameter at 4 WAP but had no significant effect on other variables at each observation age, with the optimum dosage of boiler ash when cow manure was applied at a dosage of 30 tons/ha was as high as 2.2 tons/ha.</em></p>2025-07-31T06:04:03+07:00##submission.copyrightStatement##